Minggu, 25 September 2011

Let's Grow Up

Beberapa tahun yang lalu, saya punya komputer pentium empat dengan VGA terpisah (bukan on board) dan pada zamannya komputer saya itu yang paling canggih, paling keren. Tapi sekarang, boro-boro canggih, bisa idup aja syukur. Sekarang pake laptop dengan os Windows 7, tapi itu juga gak cukup canggih, karena banyak yang lebih canggih.

Saya 22 tahun, merasa sudah cukup terdewasakan dengan umur saya. Dan memang sudah seharusnya saya berpikir dengan dewasa, saya kan bukan anak TK yang baru diajarin mengeja, bukan juga anak SD yang masih dibantuin bikin PR. Semua yang ada itu sekarang pilihan saya, mau kuliah terserah, mau gak ngerjain skripsi terserah #eh (mungkin ini gak ya). Semuanya itu jadi pilihan saya. Saat harpunya masalah pun, cara menyelesaikannya ya cuma saya yang tahu. Tapi klo masalahnya menyangkut orang lain, mungkin memang harus dibicarakan, tentu saja saya kan bukan Tuhan, bukan cenayang juga. Mana saya tahu apa yang ada dipikiran orang.

Saya orang yang cukup keras kepala, cukup egois dan punya gengsi selangit. Tapi ada waktu dimana saya memilih untuk mengalah, atau menyimpan gengsi saya di tas dalam menghadapi orang lain. bagi saya itu sikap dewasa yang saya ambil, kompromi. Kompromi dengan kebiasaan dan sifat orang lain.Berpikir dengan cara orang lain. Karena sekarang waktunya saya untuk menjadi dewasa, berpikir dewasa, bertindak dewasa juga. Saat ini kan bukan saatnya saya merengek-rengek  klo saya gak dapet maenan yang saya pengen. Ini saatnya saya berusaha untuk mendapat apa yang saya pengen. Termasuk kebahagiaan di dalamnya. 

So Let's Grow up. Mari membuat pilihan. Mengambil tindakan yang perlu, berpikir dengan lebih kompleks. Dewasa bukan berarti tidak bertingkah kekanakan, bagi saya definisi dewasa adalah menerima keadaan, kompromi dengan keadaan. Ya itu dewasa buat saya.

***

Tidak ada komentar: