Kamis, 27 Oktober 2011

Media dan Politik

Yuk mari sekali-kali kita menulis hal-hal yang mencerdaskan, seperti tagline tempat saya penelitian "Knowledge to Elevate" mari kita menulis sesuatu yang mengelevate pengetahuan orang yang membaca blog saya. Walaupun isi nya agak sok tahu, yah well sebagai anak komunikasi yang mata kuliahnya ada politiknya, saya cukup mengamati perkembangan politik negeri ini, terutama tentang parpol dan media, karena ini salah satu alasan kenapa Bab I di skripsi saya harus di rombak habis-habisan *sigh* *lap airmata*.

Baiklah mari kita flash back dari pemilihan ketua umum golkar. Dua calon kuat untuk ketua umum Golkar adalah Aburizal bakrie yang juga bosnya bakrie & brother, pemilik TVOne, ANTV, dan Vivanes.com. Saingannya adalah Surya Paloh yang juga bosanya Media Group, yang membawahi Media Indonesia dan Metro TV. Keduanya sama-sama tangguh dan sudah berkecimpung di politik puluhan tahun. Dan kekalahan Surya Paloh menduduki kursi panas ketua umum Golkar gugur setelah dikalahkan oleh ical.

Dan akhirnya bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X mendirikan Ormas (Organisasi Masyarakat) Nasional Demokrat atau NasDem. Waktu saya magang di tivinya babeh (sebutan buat bos besar), ada client yang protes karena spotnya kepotong sama pidatonya babeh di acara nya NasDem. Wow, NasDem ini powefull sekali ya, sampai jadi headline news segala.

Setelah satu tahun kemudian, setelah menemukan bahwa masalah skripsi saya itu cetek bgd. Dan menemukan permasalahan yang lebih menarik yang ada hubungannya sama Ormasnya  babeh yang udah jadi           parpol. Diliat-liat logo rebrandinya mirip, visi misinya mirip, intinya perubahan. Klo Parpolnya restorasi Indonesia kalo medianya "knowledge to elevate". Dan saya pun bertanya pada beberapa orang karyawan kawaban mereka sih wajar saja klo pemilik memanfaatkan kepemilikannya untuk kepentingan partainya.

Kemudian bertanya pada ibu PR dan mendapat jawaban yang hampir senada. Menurut beliau tidak dapat dihindari adanya image "tivi kampanye" karena yang punya kan orang politik, orang partai. Coba di bayngkan klo Pak Hary Tanoe gabung akan jadi seperti apa partai ini. Dan waktu saya nulis blog ini muncul deh tuh iklan Nasdem di RCTI.

Kesimpulannya seperti kata Pamela J. Shoemaker di bukunya Mediating the Message (berteori sedikit) isi media itu dipengaruhi oleh orang-orang yang ada di dalam media, diantaranya si pemilik media.
Saat ini media massa juga dimanfaatkan sebagai salah satu alat komunikasi politik, karena cakupannya yang luas dan apalgi untuk para pemilik media, cost less. Pasti sangat murah, liputan, iklan yang berjibun dll yang berhubungan dengan partai. 

Seperti pada masa pemilu 2009 lalu, dimana semua calon presiden mengkampanyekan diri melalui media, yang tentu saja menghabiskan uang yang jumlahnya tidak sedikit. Mungkin memang sah-sah saja jika pemilik media memanfaatkan medianya, dari wawancara yang saya lakukan, pihak redaksi juga berupaya agar berita yang berkaitan dengan partai juga tetap memiliki nilai berita. 

Mungkin saja benar. Tapi jika para bos besar media juag bergabung dalam partai, akan seperti apa persaingan politik nantinya di pemilu tahun 2014. Semoga saja kita sebagai penonton tidak menjadi korban atas kampanye politik yang ada di media massa.

Rabu, 19 Oktober 2011

Fashionable People

I love being fashionable but i prefer being fit.
Saya suka liat orang berseloweran dengan mutakhir, dengan stilleto 15 cm mereka. Terutama dengan gaya mereka yang fashionable yet elegant. Love it very much.
Di Jakarta pemandangan paha mulu dengan super faboapa aulous dress, atau fancy shoes udah biasa. Everyone wear it, and usually look untouchable dan expensive.
Tapai apa yang terjadi kalo terlihat pengen fashionable tapi salah tepat, atau salah kostum.
saya juga suka sih, pake baju suatu merek tertentu, yang jatuhnya bagus di badan saya. Atau sepatu cantik keluaran vinci yang bikin kaki saya not that bad. Tapi sebenernya saya lebih suka terlihat pantas. the clothes i wear suit me perfectly. Sederhana dan cantik. Bukannya jadi fashion police sih. Tapi tadi waktu saya lagi jalan-jalan di PIM melihat mbak-mbak canti dengan super sexy black dress, with black stocking and a beatiful red pumps. Pastinya mbaknya keren banget lah yah, but not. Secara gak sengaja saya ngeliat stockingnya sobek mulai dari ujung dressnya sampe atas lutut di bagian samping stockingnya. Oh My God (agak lebay), mbaknya yang tadinya keliatan very chic jadi kehilangan nilainya. Masa iya dia gak sadar klo stockingnya robek, it's so obvious.
Tapi yah biarlah, everyone has their own fashion statement. Buat saya pribadi fashion statement saya adalah pink, ungu dan hijau tosca. No matter what, yang pasti modelnya fit in me. Dan well dress di Jakarta, Bandung dan Solo itu berbeda menurut pengalaman saya sih. Klo di Solo kaosan dan pake jeans serta sendal jepit udah di bilang well dress, klo di Jakarta sepertinya lain. Kayak tadi waktu mau berangkat dan masih pake sendal bali dengan herannya tante saya bilang, "Kamu mau pake sendal itu?"
well, mungkin yang sulit adalah selain look fit, but suitable. Seperti well dress yang di Jakarta seperti apa, misalnya kaos, jins, beberapa aksesoris, jilbab ribet, dan good shoes entah itu sandal atau sepatu but look good.
Mungkin lebih melihat dimana, kapan, dan dengan siapa kita pergi. Jadi gak saltum, atau berlebihan.

Kamis, 13 Oktober 2011

Orang Ketiga

Bukan pertama kalinya sih gw dituduh jadi orang ketiga (-harap di bold itu dituduh yah). Seinget gw, belum pernah tuh gw merusak rumah tangga orang. Jadi klo masalahnya tuduh menuduh sih lumayan sering, apalagi dulu. Intensitasnya wah sering banget. Banyak banget deh nama baru buat gw, dan tentu aja g enak di denger. Sampe dikira ngajak kencan suami orang, gara-gara gw incharge event di Metro TV dan nawarin tiket buat anak bininya. Tapi gw sih cuek aja, emang gw ngapain.hahaha. 

Sekarang sih udah damai-damai aja. Bahkan kadang rasanya kurang seru aja sih tanap drama dalam hidup gw, sampai suatu hari seorang abg memention gw di twitter. Ah..ya...mulai deh ini drama. 

Agak lucu juga sih, cuma kemunculannya di saat yang tidak tepat, bikin gw agak2 murkta juga. Secara waktu itu gw sendiri lagi ada masalah. Pertamanya biasa aja sih. Tapi berhubung secara g sengaja gw ngeliat twitnya yang gathel, jadi emosi gw agak kepancing. Jadi ceriwis deh gw, dan pada akhirnya males banget, masa iya berantem sama anak kecil, buat sesuatu yang bahkan g penting.

Sebut saja pacar dia emang mantan saya. SO WHAT!?!?! emang klo mantan gak boleh temenan. Mending gitu ya gw jalan sama dy atau apalah. Bahkan hari itu juga, karena bete aja gw merasa terganggu akhirnya mantan gw, yang selama 6 tahun ini jadi temen gw langsung gw unfollow. Agak childish sih gw tau, tapi males aja sih gw masuk ke masalah orang lain. Secara gw sendiri gak merasa bermasalah.

Dan hari ini waktu ehem..pacar gw lagi megang hp gw, kebetulan banget tuh temen gw itu nelpon, berhubung lagi di kelas jadi gak diangkat lah. Bukannya masih marah atau dendam. Asli sumpah ini mah, gak keangkat aja, dan nelp lagi tapi juga gw g denger. Buka YM trus ada offline message.

kesimpulannya coba deh sebelum nuduh orang macem2. Tanyain sama pasangan kamu hubungan pertemanan kalian kayak apa. Klo becanda di sosial media, yang notabene banyak banget orang ngelakuin itu juga, bisa di bilang ganggu pacar orang. Apa kabar komunikasi langsung lainnya. Siapa tau aja yang ganggu itu sebenernya pacar kamu, atau sebenrnya gak ganggu siap2, kamunya aja yang hiperbola. Sebelum jadi bahan tertawaan orang lain, ati2 ya dalam hal tuduh menuduh. hahahahaha 

Senin, 03 Oktober 2011

Random Tought

Hari ini rasanya otak gw random banget. Dari pagi di depan laptop cma baca skripsi aja syukur2 nambah satu pargraf. Astagfirulloh, curiga ini otak gw menguap di TW kemaren, atau jangan2 ketinggalan lagi. Entahlah mungkin ini waktunya blank buat gw. Dimana terlalu banyak hal yang gw pikirin----garis bawah pake stabilo merah----cuma dipikirin dan sedikit yang gw kerjakan. So jadilah begini. Maungerjain bingung, gak ngerjain ntar keburu tambah males. Bisa jadi karena bosen juga yah, tiap hari yang selalu ada di otak skripsiiii terus. Ampe mimpi aja ngerjain skripsi, artinya udah parah banget, masa skripsi ngalahin pacar.

Sering juga sih gw berkeluh kesah, dan suatu hari mendapatkan quotes of the day. "Daripada kamu ngeluh terus mending dikerjain, ndang rampung" jleb..jleb..jleb...rasanya di tusuk samurai. Dipikir-pikir emang bener banget ya. padahal kan banyak banget wise words yang bilang "action talk louder than word" "talk less, do more"

Sejujurnya dari hati gw yang paling dalam, gw tau sih klo lebih baik gw selesain tuh skripsi, daripada koar-koar kesana kemari. Tapi entahlah rasanya gw (sedang) lbh suka mengeluh aja. walopun gak ngefek ya. Toh laptop gw juga gak bisa nulis sendiri kayak bolpennya Rita Skeeter di Harry Potter.

aaahhhh..yaaa..mari kita mengeluh dan berhenti di suatu titik dan mulai bersyukur. :)