Sabtu, 03 Desember 2011

When The Story End

We simply put THE END in the last page of our book, then close it. Keep it, and learn from every story we have written on. 

I have written down my own, and its relieving. Melegakan rasanya gak harus menebak-nebak ending seperti apa yang akan tertulis di sini. Well apapun itu, gw yakin yang terbaik, buat gw, buat dia, buat kita bersama. karena gw sih percaya, Allah gak bakal salah memberi tanda, dan dalam setiap pilihan hidup kita, ada beberapa yang bisa mempengaruhi, yang pertama takdir, emosi, dan orang lain. Mungkin ada beberapa lagi, semacam logika, tapi ya itu rasanya kompilasi dari ketiganya, saat emosi reda, dan saran-saran dari orang lain terdengar masuk akal, lalu ada takdir, logika akan berjalan. 

haha..ini bahas apa sih sebenernya. Mungkin bener sih happy ending itu cuma ada di dongeng, tapi siapa yang tahu sih tentang masa depan. Manusia kan emang cuma bisa berencana, berusaha, and God will do the rest. Ini bukan jenis galau baru sih, buat gw semacam refleksi diri. Bahwa yah itu dia klo kata mas Adam Levine "nothing last forever." soundtrack banget deh. 

Intinya sih ada beberapa hal yang gak bisa kita paksain, mau usaha gimana pun juga, klo bukan buat kita gak bakal kejadian. Dan mungkin ini bisa jadi pembelajaran berharga tentang hubungan, perasaan dan komunikasi yang baik. Setiap pilihan pasti ada konsekuensi, ada yang berubah itu pasti, tapi seiring berjalannya waktu pasti semua akan baik-baik saja. :)

Thanks to you. For the story, for the memories and every smile, tears and everything we share.

THE END

Tidak ada komentar: