Senin, 19 November 2012

Jadi Jagoan Ala Ahok : A Review


Walaupun ini udah basi dan lewat udah lama banget, tapi gw ngerasa kalo ini adalah hutang yang harus gw posting dan selesaikan...udah lama banget ada di draft blog gw...mari dibaca :
Jadi Jagoan Ala Ahok : A review
Siapa Ahok? Siapa sih yang gak kenal Ahok sekarang atau Basuki Cahya Purnama. Pasangan dari Joko Widodo untuk Wagub DKI ini tenarnya udah ngalahin selebritis, dari berita sampai infotaintment nayangin kegiatan, profil, dan sepak terjang kedua pasangan DKI 1 ini. Tapi ini sekarang, dulu...siapa sih Ahok?
Buat sebagian kita nama Ahok mungkin tidak familiar. Kemunculannya di kanca PilGub DKI merupakan pertama kali kita mengenal sosoknya. Tentu saja kehadirannya membawa angin segar, selain isu SARA yang muncul dibelakangnya, cara Ahok berkampanye dan memperkenalkan diri ke masyarakat menarik perhatian banyak mata. Namun, sepasang mata telah menemukan kehebatan Ahok bertahun-tahun lalu, saat menjadi bupati Bangka Belitung, keberhasilan Ahok menjadi Bupati Bangka Belitung yang notabene 80% penduduknya pemeluk agama Islam.
Chandra Tanzil, seorang yang dikenal sebagai pribadi dengan kemauan kuat dan cerdas. Sosok yang dirindukan bahkan setelah kepergiannya, meninggalkan sebuah catatan sejarah tentang seorang pemimpin baru DKI. Sejujurnya saya tidak mengenal beliau secara personal, hanya mendengar cerita dari beberapa orang, membaca profilnya, dan melihat karyanya. Chandra Tanzil, bersama Amelia Hapsari menyutradarai Jadi Jagoan Ala Ahok (Fight Like Ahok).
Sehari setelah terpilihnya Jokowi dan Ahok menjadi pemimpin baru DKI, film dokumenter dengan durasi 39 Menit ini diputar di Goethe House.  Sebuah film perjalanan seorang pemuda tioghoa yang bertekad untuk memperbaiki keadaan masyarakat sekitarnya dengan menjadi pemimpin di daerahnya. Ahok adalah orang Tionghoa pertama yang menduduki kursi parlemen di Bangka Belitung. Cara Ahok berkampanye yang berbeda dengan wakil rakyat lainnya menarik bagi Chandra Tanzil dan Amelia Hapsari untuk diangkat sebagai sebuah film.
Film ini menceritakan bagaimana cara Ahok berhasil memenangkan kursi parlemen dengan membaginya dalam 7 jurus ala Ahok.  Tentu saja, film yang diproduksi tahun 2009 ini, dan baru dapat diselesaikan tahun 2012 ini, menjadi sebuah catatan sejarah. Dengan packaging dokumenter yang tidak biasa, dengan menghadirkan grafis ala komik, didukung dengan cara bertutur yang luwes, menjadikan film ini tidak hanya menginspirasi tapi juga menghibur.
Di saat yang sama hari pemutaran perdana Jadi Jagoan Ala Ahok juga merupakan peringatan kepergian Almarhum Chandra Tanzil. Sahabat dan orang terdekat beliau datang, mengapresiasi karya terakhirnya, memberikan untaian kenangan, dan doa. Jadi jagoan ala Ahok sebuah sumbangan sejarah bagi film dokumenter tanah air.
Semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisiNya. 

Tidak ada komentar: