Walaupun ini udah basi dan lewat
udah lama banget, tapi gw ngerasa kalo ini adalah hutang yang harus gw posting
dan selesaikan...udah lama banget ada di draft blog gw...mari dibaca :
Jadi Jagoan Ala Ahok : A review
Siapa Ahok? Siapa sih yang gak
kenal Ahok sekarang atau Basuki Cahya Purnama. Pasangan dari Joko Widodo untuk
Wagub DKI ini tenarnya udah ngalahin selebritis, dari berita sampai
infotaintment nayangin kegiatan, profil, dan sepak terjang kedua pasangan DKI 1
ini. Tapi ini sekarang, dulu...siapa sih Ahok?
Buat sebagian kita nama Ahok
mungkin tidak familiar. Kemunculannya di kanca PilGub DKI merupakan pertama kali
kita mengenal sosoknya. Tentu saja kehadirannya membawa angin segar, selain isu
SARA yang muncul dibelakangnya, cara Ahok berkampanye dan memperkenalkan diri
ke masyarakat menarik perhatian banyak mata. Namun, sepasang mata telah
menemukan kehebatan Ahok bertahun-tahun lalu, saat menjadi bupati Bangka Belitung,
keberhasilan Ahok menjadi Bupati Bangka Belitung yang notabene 80% penduduknya
pemeluk agama Islam.
Chandra Tanzil, seorang yang
dikenal sebagai pribadi dengan kemauan kuat dan cerdas. Sosok yang dirindukan
bahkan setelah kepergiannya, meninggalkan sebuah catatan sejarah tentang
seorang pemimpin baru DKI. Sejujurnya saya tidak mengenal beliau secara
personal, hanya mendengar cerita dari beberapa orang, membaca profilnya, dan
melihat karyanya. Chandra Tanzil, bersama Amelia Hapsari menyutradarai Jadi
Jagoan Ala Ahok (Fight Like Ahok).
Sehari setelah terpilihnya Jokowi
dan Ahok menjadi pemimpin baru DKI, film dokumenter dengan durasi 39 Menit ini
diputar di Goethe House. Sebuah film
perjalanan seorang pemuda tioghoa yang bertekad untuk memperbaiki keadaan
masyarakat sekitarnya dengan menjadi pemimpin di daerahnya. Ahok adalah orang
Tionghoa pertama yang menduduki kursi parlemen di Bangka Belitung. Cara Ahok
berkampanye yang berbeda dengan wakil rakyat lainnya menarik bagi Chandra
Tanzil dan Amelia Hapsari untuk diangkat sebagai sebuah film.
Film ini menceritakan bagaimana
cara Ahok berhasil memenangkan kursi parlemen dengan membaginya dalam 7 jurus
ala Ahok. Tentu saja, film yang
diproduksi tahun 2009 ini, dan baru dapat diselesaikan tahun 2012 ini, menjadi
sebuah catatan sejarah. Dengan packaging dokumenter yang tidak biasa, dengan
menghadirkan grafis ala komik, didukung dengan cara bertutur yang luwes,
menjadikan film ini tidak hanya menginspirasi tapi juga menghibur.
Di saat yang sama hari pemutaran
perdana Jadi Jagoan Ala Ahok juga merupakan peringatan kepergian Almarhum
Chandra Tanzil. Sahabat dan orang terdekat beliau datang, mengapresiasi karya
terakhirnya, memberikan untaian kenangan, dan doa. Jadi jagoan ala Ahok sebuah
sumbangan sejarah bagi film dokumenter tanah air.
Semoga Almarhum mendapat tempat
terbaik di sisiNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar