Bukan kata yang familiar untuk menyebut aku dan kamu, kita berbeda, kita untuk kita berbeda. Aku dan kamu berbicara tentang persamaan dan berusaha tidak membicarkan perbedaan, karena kita berjalan hari ini.
Kita tidak pernah berbicara masa depan, tapi aku dan kamu setia menemani hari-hari kita berdua. Kita berjalan beriringan mungkin dengan arah tujuan yang berbeda, namun kita sejalan, saat ini mungkin kita berada jalur yang sama, namun suatu hari mungkin kita akan menemukan jalan yang berbeda.
Aku bisa tertawa, menangis, menggerutu, dan marah tanpa ragu kamu akan pergi, dan begitu pula kamu.
Kita, tidak terdefinisi, karena hanya kita yang tau apa arti aku dan kamu bagi satu sama lain.
Mungkin jika waktu diulang, aku tidak akan pernah melihat kamu, dan kamu mungkin juga. Tapi tahukah kamu, bahwa saat ini adalah saat yang baik untuk kita satu sama lain untuk saling belajar. Bahwa ada hal-hal baik disana, diluar sana. Jika kita memang tidak akan pernah menjadi kita, dan tetap menjadi aku dan kamu. Biarkan aku dan kamu tetap berjalan, sampai waktu kita habis, sampai jalan yang kita lalui tidak lagi sama.
jadi saat ini mari nikmati menjadi kita, dengan definisi kita :)
BLUE STAR
A Notes
Selasa, 26 Mei 2015
Kamis, 21 Mei 2015
This Is Water
Pertama kali membaca kalimat ini di Antologi Rasa nya Ika Natasa, ketika keara meyadari bahwa dia mencintai orang yang tidak mencintai dia balik, ketika dia sadar bahwa dia berjuang sendiri sedangkan cintanya mencintai orang lain. This is water.
Saya pernah mengalami, mungkin dalam konteks yang berbeda. Seiring berjalannya waktu, ada banyak hal yang belakangan baru saya sadari, setelah bertemu dengan banyak orang, mengalami banyak hal baru yang belum pernah saya rasakan dan alami sebelumnya. This is water, ketika menyadari bahwa tidak ada yang tidak mungkin, bahkan berdamai dengan masa lalu. This is water ketika resiko tersakiti saat (akhirnya) bisa mencintai orang lain dengan hati dan pikiran dapat membuat semuanya indah, tanpa harus memiliki, karena mungkin kesempatan untuk mencintai hanya akan terjadi sekali seumur hidup (dan well belum terjadi).
This is water, ketika hubungan-hubungan panjang yang terjaga dengan berbagai alasan mulai disudahi, karena memang tidak pada tempatnya.
This is water ketika bersama seseorang terasa begitu nyaman, bahkan ketika hanya diam.
This is Water...
ketika situasi-situasi yang saya hindari berusaha saya hadapi, karena tahu bahwa saya tidak bisa lari dari kenyataan, dan akan lebih baik untuk dihadapi.
This is water, ketika saya menyadari sekuat apapun saya lari, masa lalu akan tetap ada, yang harus dilakukan hanya berdamai, memangnya saya punya pilihan? hahahahhaha
This is water
ketika pada akhirnya, membuka hati adalah satu satunya pilihan untuk berjalan kedepan.
masalahnya hanya saya siap atau tidak, saya mau atau tidak, karena saya tahu ketika mulai melangkah ke depan, kaki ini tidak akan mundur lagi.
This is water,
karena setelah obrolan panjang tentang "Kita" berakhir dengan mari kita berhubungan dengan normal saja, karena toh selama ini tidak ada "kita" yang ada hanya aku dan kamu bersama karena ingin bersama .
This is water...
ketika "Aku Sayang Kamu" menjadi kata yang begitu sulit diucapkan, karena mungkin saya lebih suka mengatakannya langsung, walaupun apapun yang berasal dari hati akan sampai ke hati.
This is Water
karena penting buat saya kamu akan bahagia, karena kamu ketidakmungkinan yang selalu aku semogakan.
well this is water
Saya pernah mengalami, mungkin dalam konteks yang berbeda. Seiring berjalannya waktu, ada banyak hal yang belakangan baru saya sadari, setelah bertemu dengan banyak orang, mengalami banyak hal baru yang belum pernah saya rasakan dan alami sebelumnya. This is water, ketika menyadari bahwa tidak ada yang tidak mungkin, bahkan berdamai dengan masa lalu. This is water ketika resiko tersakiti saat (akhirnya) bisa mencintai orang lain dengan hati dan pikiran dapat membuat semuanya indah, tanpa harus memiliki, karena mungkin kesempatan untuk mencintai hanya akan terjadi sekali seumur hidup (dan well belum terjadi).
This is water, ketika hubungan-hubungan panjang yang terjaga dengan berbagai alasan mulai disudahi, karena memang tidak pada tempatnya.
This is water ketika bersama seseorang terasa begitu nyaman, bahkan ketika hanya diam.
This is Water...
ketika situasi-situasi yang saya hindari berusaha saya hadapi, karena tahu bahwa saya tidak bisa lari dari kenyataan, dan akan lebih baik untuk dihadapi.
This is water, ketika saya menyadari sekuat apapun saya lari, masa lalu akan tetap ada, yang harus dilakukan hanya berdamai, memangnya saya punya pilihan? hahahahhaha
This is water
ketika pada akhirnya, membuka hati adalah satu satunya pilihan untuk berjalan kedepan.
masalahnya hanya saya siap atau tidak, saya mau atau tidak, karena saya tahu ketika mulai melangkah ke depan, kaki ini tidak akan mundur lagi.
This is water,
karena setelah obrolan panjang tentang "Kita" berakhir dengan mari kita berhubungan dengan normal saja, karena toh selama ini tidak ada "kita" yang ada hanya aku dan kamu bersama karena ingin bersama .
This is water...
ketika "Aku Sayang Kamu" menjadi kata yang begitu sulit diucapkan, karena mungkin saya lebih suka mengatakannya langsung, walaupun apapun yang berasal dari hati akan sampai ke hati.
This is Water
karena penting buat saya kamu akan bahagia, karena kamu ketidakmungkinan yang selalu aku semogakan.
well this is water
Minggu, 28 September 2014
Refleksi Kematian
Manusia hidup dan dihidupkan dengan satu tujuan, untuk mati. Begitu kira-kira yang sering saya dengar ketika ceramah atau datang ke pengajian. Hanya sesimple itu sebetulnya, hidup untuk mati. Tapi coba direnungi apakah hidup hanya selurus itu? rasanya tidak. Ada banyak alasan mengapa manusia diciptakan selain untuk mati, menurut saya. Mungkin mati sebagai penanda batas, bahwa apapun yang kita perbuat dan dapatkan, hidup kita akan berakhir pada ruang 2x2 dengan balutan kain kafan.
Kenapa berat banget obrolan soal mati, karena sebagian dari kita (dan saya) punya ketakutan kepada kematian. Entah karena merasa belum cukup "bekal" atau belum cukup merasakan kesenangan fana. Hahaha....
Saya habis menjenguk nenek teman saya, beliau sudah 80-an tahun, sakit parah namun masih sadarkan diri, disela-sela rintihan kesakitan beliau meminta untuk mati saja. Sedih. Dibalut kulit tuanya, dan didera sakit yang luar biasa, Mbah lupa merasakan hidup, ingin melupakan rsanya sakit yang menusuk setiap jengkal tubuhnya dengan mati.
Saya tertampar, begitu hebatnya kehidupan. Saya pun sering lupa bagaimana semestinya hidup. Apakah ada manual book untuk menjalani hidup yang baik. Konyol? iya memang. Banyak ketakutan kita terhadap kematian karena hal-hal yang sebenernya diluar kuasa dan kontrol kita. Mungkin seharusnya yang lebih penting untuk dikhawatirkan adalah hidup, bagaimana membuat perjalanan kita sebelum mati ini berharga.
Bagaimana kita menghargai hidup. Banyak orang memilih untuk mengakhiri hidup mereka, karena mereka merasa tidak ada yang baik dalam hidup mereka. Tapi mungkin mereka lupa, saya, kamu sudah diberikan nyawa, mimpi dan keinginan. Sudah diberikan kehidupan. Ketika ada yang ingin mati, kita takut mati. Namun, lupa bahwa esensi kehidupan adalah menuju mati. Saya tersadar bahwa konyol saja kalo kita harus melakukan hal-hal yang tidak baik hanya untuk hidup, karena sejatinya kehidupan itu sendiri adalah sesuatu yang baik, sesuatu yang harus kita syukuri keberadaanya.
Semoga saya dan kamu bisa memaknai hidup dengan lebih bijaksana.
_ALS29092014_
Selasa, 27 Mei 2014
Addicted To Work
Do you love what you do? or you do what you love?
Actually, i enjoyed most of my time in front of the computer, i always find it's fascinated. Discover something, read something new, create an idea, for me is like making my dream come true.
But lately i realized, yes i do love my job, i forget to enjoy life, what happened out there, away from my computer. i used to work late everyday, feels like doing a great thing after a long day. i wondering lately, do i really enjoy that? or i try to run from something that i cant face?
Actually, i enjoyed most of my time in front of the computer, i always find it's fascinated. Discover something, read something new, create an idea, for me is like making my dream come true.
But lately i realized, yes i do love my job, i forget to enjoy life, what happened out there, away from my computer. i used to work late everyday, feels like doing a great thing after a long day. i wondering lately, do i really enjoy that? or i try to run from something that i cant face?
Kamis, 15 Mei 2014
Rotasi
Ingat dulu ketika SD kita familiar dengan kata roytasi? bumi berotasi pada porosnya 1 x 24 jam. Jadi rotasi membutuhkan poros. Poros yang menjadi pusat tumpuan berputar, tumpuan untuk bergerak. Begitu pula rumah yang sejatinya merupaka tempat 'pulang' tempang kembali.
Mengapa kita sebergantung itu dengan sebuah poros, apakah kita tidak bisa berputar bebas seperti gangsing? ah gangsing pun memiliki titik tumpu, jadi seperti apa hidup yang tanpa poros, hidup yang tidak memiliki titik tumpu?
Tanpa sadar kita ikut berputar bersama bumi, pagi-siang malam, belajar, berproses melewati waktu. Sadarkah hidup kita sendiri ikut berotasi? Melihat seseorang - membicarakannya, sadarkah bahwa orang lain mungkin saja akan membicarakan kita, seperti apa yang kita lakukan.
Saya tersadara ketika begitu membenci seseorang atau mencintai seseorang, perasaan tersebut ikut berotasi. Hilang dan kembali, kemudian bertambah dan berkurang. Mungkin ada sesuatu yang terlewatkan, tanpa sadar saya lupa, bahwa perasaan saya ikut berotasi. Begitu pun dengan kelakuan saya. Mungkin hari ini saya baik, tapi rotasi membuat saya lupa bahwa sejatinya saya baik.
Tersadar oleh sesuatu, bahwa semua hal yang berlebihan itu tidak baik. Perasaan ataupun pikiran. Mungkin seharusnya ketika perasaan berotasi, saya harusnya diam, menarik napas panjang, berhenti berpikir, memejamkan mata kemudian melupakan. Mungkin seharusnya begitu, karena saya lupa ketika perasaan berotasi ke arah lain, saya akan menyesali apa yang saya lakukan sebelumnya.
Karena hidup yang singkat akan terus berotasi. Mari menjernihkan kepala.
Mengapa kita sebergantung itu dengan sebuah poros, apakah kita tidak bisa berputar bebas seperti gangsing? ah gangsing pun memiliki titik tumpu, jadi seperti apa hidup yang tanpa poros, hidup yang tidak memiliki titik tumpu?
Tanpa sadar kita ikut berputar bersama bumi, pagi-siang malam, belajar, berproses melewati waktu. Sadarkah hidup kita sendiri ikut berotasi? Melihat seseorang - membicarakannya, sadarkah bahwa orang lain mungkin saja akan membicarakan kita, seperti apa yang kita lakukan.
Saya tersadara ketika begitu membenci seseorang atau mencintai seseorang, perasaan tersebut ikut berotasi. Hilang dan kembali, kemudian bertambah dan berkurang. Mungkin ada sesuatu yang terlewatkan, tanpa sadar saya lupa, bahwa perasaan saya ikut berotasi. Begitu pun dengan kelakuan saya. Mungkin hari ini saya baik, tapi rotasi membuat saya lupa bahwa sejatinya saya baik.
Tersadar oleh sesuatu, bahwa semua hal yang berlebihan itu tidak baik. Perasaan ataupun pikiran. Mungkin seharusnya ketika perasaan berotasi, saya harusnya diam, menarik napas panjang, berhenti berpikir, memejamkan mata kemudian melupakan. Mungkin seharusnya begitu, karena saya lupa ketika perasaan berotasi ke arah lain, saya akan menyesali apa yang saya lakukan sebelumnya.
Karena hidup yang singkat akan terus berotasi. Mari menjernihkan kepala.
Selasa, 31 Desember 2013
Catatan kecil
Wake up....its already the last day of the year...
Sedang mengingat kembali resolusi tahun 2013. Apa ya?
Get new job, yang sudah gw lakukan dua kali
hang out with new people juga sudah
yang belum mungkin stay away from trouble, tapi siapa yang bisa jauh-jauh dari masalah
hampir gak ada.
2013 buat gw adalah tahun refleksi diri, tahun lost and found.
kehilangan dan mendapatkan yang belum tau sih ini yang lebih baik atau gimana, tapi apapun yang gw dapet di 2013 adalah hal-hal berharga, pekerjaan baru, posisi baru, hobi baru, calon suami baru (amin), dan banyak hal baru.
2013 turn 24...mulai merasa klo gw itu tua, well it is.
2013 punya pacar kee 13 di tanggal 13
2013
gw belajar untuk ikhlas, menerima apa adanya, bersyukur, mencitai pekerjaan dan orang-orang yang berada di sekitar gw. Belajar mencintai, menghadapi ketakutan gw terhadap komitmen.
menjadi pribadi yang lebih baik.
Thank 2013...menuju 2013...
semoga lancar dan resolusi bukan hanya menjadi wacana semata
Minggu, 04 Agustus 2013
Merasa Tua
Blank...
mau nulis apa gw jadi blank, mungkin terlalu banyak pikiran, atau terlalu malas mikir. Baru aja baca blog diyah tentang obrolan gw sama dia tentang gw merasa tua, yes, i feel old. DAMN!
Tua bukan karena usia, gw merasa tua karena gw mulai terlalu banyak mikir, iya terlalu banyak mikir bukan kebanyakan pikiran.
I'm 24, bergaul dengan orang-orang yang umurnya 10 tahun, 20 tahun bahkan lebih dari gw. Obrolannya pun mulai random, tentang keluarga, anak, pekerjaan, project-project atau apapun lah yang gw dan temen sebaya gw (belum) ngalamin atau membayangkan saja sulit. Zaman kuliah dulu, obrolan yang selalu gw dan teman-teman gw obrolin adalah cita-cita, pengen jadi apa klo lulus nanti, mimpi-mimpi (masa muda), pengen cepet nikah sama pacar gw (saat itu), atau rencana-rencana masa depan. Tapi sekarang obrolan gw dan teman-teman (tidak sebaya gw), rasanya lebih daily, yeah GET REAL!
Gw merasa tua ketika gajian dan mulai mikir gw mau ngasih berapa ke adek gw, ngirim berapa ke nyokap gw, dan mengerem tangan untuk (tidak) menggesekkan kartu debit gw ke mesin EDC.
Gw merasa tua ketika nyokap gw tanya "Kamu sekarang sama siapa?" which is gw jawab "Sama Nugi" dan nyokap gw malah ngakak. Ditengah ketidak percayaan nyokap gw bahwa gw jalan sama sahabat gw (lagi). Yang sebenernya gw tau, nyokap gw mulai ngeri ngeliat gw menikmati kesendirian, but who's not?
Gw merasa tua ketika ponakan gw ulang tahun yang ke-17, dan ngajakin gw nonton Despicable Me, and i enjoy it.
Gak apa lah merasa tua, yang kemudian gw artikan sebagai MATURE. Terlalu banyak mikir, gw artikan sebagai mulai bertanggung jawab terhadap hidup gw. Mungkin 24 tahun hidup baru benar-benar dimulai.
Let's see. :)
Nah menemukan ini, coba ada gak yang sesuai sama lo
Langganan:
Postingan (Atom)